PENDIDIKAN
JASMANI
Hakikat
Pendidikan Jasmani
Pendidikan
Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan
secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu
secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka
sistem pendidikan nasional (Kurikulum penjaskes 2004).
Pendidikan
jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, pengetahuan, perilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui
kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan
berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri sebagai
pelaku dan menghargai manfaat aktivitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup
sehat seseorang sehingga akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup yang aktif
(Depdiknas, 2004: 2).
Menurut
Eddy Suparman (2000:1) pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata pelajaran
yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses
pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju
pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang
selaras, serasi, seimbang.
Menurut
Wawan S. Suherman (2004: 23) Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah
suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk
meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan
dan perilaku hidup sehat dan aktif, dan sikap sportif, kecerdasan emosi.
Lingkungan belajar diatur seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap
siswa.
Tujuan
Pendidikan Jasmani
Menurut
Agus S. Suryobroto (2004: 8) bahwa tujuan pendidikan jasmani adalah untuk
pembentukan anak, yaitu sikap atau nilai, kecerdasan, fisik, dan keterampilan
(psikomotorik), sehingga siswa akan dewasa dan mandiri, yang nantinya dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara sederhana,
pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk :
- Mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani,
perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
- Mengembangkan
kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar
yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
- Memperoleh
dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk
melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
- Mengembangkan
nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik
secara kelompok maupun perorangan.
- Berpartisipasi
dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang
memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
- Menikmati
kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan
olahraga.
Misi
pendidikan jasmani tercakup dalam tujuan pembelajarannya yang meliputi domain kognitif,
afektif dan psikomotor. Perkembangan pengetahuan atau sifat-sifat social bukan
sekedar dampak pengiring yang menyertai keterampilan gerak. Tujuan itu harus
masuk dalam perencanaan dan scenario pembelajaran. Kedudukannya sama dengan
tujuan pembelajaran pengembangan domain psikomotor.
Dasar
Falsafah Pendidikan Jasmani
Ciri
Unik Penjas
Pendidikan
jasmani merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan umum.
Lewat program penjas dapat diupayakan peranan pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian individu. Tanpa penjas, proses pendidikan di sekolah akan pincang. Sumbangan
nyata pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan keterampilan (psikomotor).
Karena itu posisi pendidikan jasmani menjadi unik, sebab berpeluang lebih
banyak dari mata pelajaran lainnya untuk membina keterampilan. Hal ini
sekaligus mengungkapkan kelebihan pendidikan jasmani dari pelajaran-pelajaran
lainnya. Jika pelajaran lain lebih mementingkan perkembangan intelektual, maka
melalui pendidikan jasmani terbina sekaligus aspek penalaran, sikap dan
keterampilan.
Ada
tiga hal penting yang bisa menjadi sumbangan unik dari pendidikan jasmani
(Dauwer and Pangrazy, 1992), yaitu:
1)
Meningkatkan
kebugaran jasmani dan kesehatan siswa,
2)
Meningkatkan
terkuasainya keterampilan fisik yang kaya, serta
3)
Meningkatkan
pengertian siswa dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana menerapkannya
dalam praktek.
Dapat
diuraikan bahwa arti pendidikan jasmani itu meliputi :
1)
Gerak badan,
gerak badan ialah menggerakkan anggota tubuh baik sengaja atau tidak, biasanya
untuk menyegarkan badan.
2)
Pendidikan
Jasmani olahraga dan kesehatan, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan ialah
pendidikan yang bertitik tolak atau bertitik pangkal pada jasmani. Dan manusia keseluruhan
menjadi tujuan.
3)
Pendidikan
Olahraga, pendidikan olahraga ialah mengolahraga melalui cabang olahraga.
3)
Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Ruang lingkup mata
pelajaran pendidikan jasmani olahraga dankesehatan untuk meliputi aspek – aspek
sebagai berikut :
1)
Permainan
dan olahraga meliputi : olahraga tradisional, permainaneksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor non – lokomotor dan manifulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket,bola voli, tennis meja, tenis
lapangan, bulu tangkis dan bela diri, sertaaktivitas lainnya.
2)
Aktivitas pengembangan
meliputi : mekanika sikap tubuh, komponenkebugaran jasmani dan
bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
3)
Aktivitas senam meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan
tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
4)
Aktivitas ritmik
meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya.
5)
Aktivitas
air meliputi : piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan,berkemah, menjelajah dan mendaki gunung.
6)
Pendidikan luar
kelas, meliputi : pengenalan lingkungan,
berkemah,menjelajah dan mendaki gunung.
7)
Kesehatan meliputi :
penanaman budaya hidup sehat dalam lingkungan sehari – hari, khususnya yang
terkait dengan perawatantubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat,
memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera,mengatur
waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS, aspek
kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua
aspek.
Fungsi
dan Peranan Pendidikan Jasmani
Fungsi
Pendidikan Jasmani adalah:
a. Aspek organik
1)
Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik
sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta
memiliki landasan untuk pengembangan keterampilan.
2)
Meningkatkan kekuatan yaitu jumlah tenaga maksimum yang
dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot.
3)
Meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau
kelompok otot untuk menahan kerja dalam waktu yang lama.
4)
Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas
individu untuk melakukan aktivitas yang berat secara terus menerus dalam waktu
relatif lama.
5)
Meningkatkan fleksibelitas, yaitu; rentang gerak dalam
persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan
mengurangi cidera.
b. Aspek neuromuskuler
1) Meningkatkan
keharmonisan antara fungsi saraf dan otot.
2) Mengembangkan
keterampilan lokomotor, seperti; berjalan, berlari, melompat, meloncat, meluncur,
melangkah, mendorong, menderap/mencongklang, bergulir, dan menarik.
3) Mengembangkan
keterampilan non-lokomotor, seperti; mengayun, melengok, meliuk, bergoyang,
meregang, menekuk, menggantung, membongkok.
4) Mengembangkan
keterampilan dasar manipulatif, seperti; memukul, menendang, menangkap,
berhenti, melempar, mengubah arah, memantulkan, bergulir, memvoli.
5) Mengembangkan
faktor-faktor gerak, seperti; ketepatan, irama, rasa gerak, power, waktu
reaksi, kelincahan.
6) Mengembangkan
keterampilan olahraga, seperti; sepak bola, soft ball, bola voli, bola basket,
baseball, atletik, tennis, beladiri dan lain sebagainya.
7) Mengembangkan
keterampilan rekreasi, seperti, menjelajah, mendaki, berkemah, berenang dan
lainnya.
c. Aspek perseptual
1) Mengembangkan
kemampuan menerima dan membedakan isyarat.
2) Mengembangkan
hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang, yaitu kemampuan
mengenali objek yang berada di: depan, belakang, bawah, sebelah kanan atau
sebelah kiri dari dirinya.
3) Mengembangkan
koordinasi gerak visual, yaitu; kemampuan mengkoordinasikan pandangan dengan
keterampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh, dan atau kaki.
4) Mengembangkan
keseimbangan tubuh (statis, dinamis), yaitu; kemampuan mempertahankan
keseimbangan statis dan dinamis.
5) Mengembangkan
dominansi (dominancy), yaitu;
konsistensi dalam menggunakan tangan atau kaki kanan/kiri dalam melempar atau
menendang.
6) Mengembangkan
lateralitas (laterality), yaitu;
kemampuan membedakan antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian
dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri.
7) Mengembangkan
image tubuh (body image), yaitu kesadaran bagian tubuh atau seluruh
tubuh dan hubungannya dengan tempat atau ruang.
d. Aspek kognitif
1) Mengembangkan
kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan
membuat keputusan.
2) Meningkatkan
pengetahuan peraturan permainan, keselamatan, dan etika
3) Mengembangkan
kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang
terorganisasi.
4) Meningkatkan
pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya dengan aktivitas jasmani.
5) Menghargai
kinerja tubuh; penggunaan pertimbangan yang berhubungan dengan jarak, waktu,
tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang digunakan dalam mengimplementasikan
aktivitas dan dirinya.
6) Meningkatkan
pemahaman tentang memecahkan problem-problem perkembangan melalui gerakan.
e. Aspek sosial
1) Menyesuaikan diri
dengan orang lain dan lingkungan dimana berada.
2) Mengembangkan
kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam situasi kelompok.
3) Belajar
berkomunikasi dengan orang lain.
4) Mengembangkan
kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide dalam kelompok.
5) Mengembangkan
kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.
6) Mengembangkan
rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat.
7) Mengembangkan
sifat-sifat kepribadian yang positif.
8) Belajar
menggunakan waktu luang yang konstruktif.
9) Mengembangkan
sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.
f. Aspek emosional
1) Mengembangkan
respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani.
2) Mengembangkan
reaksi yang positif sebagai penonton.
3) Melepas ketegangan
melalui aktivitas fisik yang tepat.
4) Memberikan
saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas.
5) Menghargai
pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan.
Daftar
Pustaka
http://digilib.unila.ac.id/5671/3/SKIRPSI%20HARYATI%20BAB%202.pdf
diakses pada hari Senin, 3 Maret 2017 pukul 23.43.
https://id.scribd.com/doc/100794874/MAKALAH-PENDIDIKAN-JASMANI
diakses pada hari Senin, 3 Maret 2017 pukul 23.43.
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196005181987032-OOM_ROHMAH/Hakikat_Pendidikan_Jasmani.pdf
diakses pada hari Senin, 3 Maret 2017 pukul 23.43.
http://eprints.uny.ac.id/7610/3/BAB%202%20-%2009604227174.pdf
diakses pada hari Senin, 3 Maret 2017 pukul 23.43.
Komentar
Posting Komentar