Langsung ke konten utama

Program Latihan Bulutangkis

  1. Program Latihan Lari

    Latihan lari sangat penting dan baik untuk mengasah kemampuan kerja jantung dan paru-paru serta kekuatan tungkai.Membiasakan diri berlatih lari selama 30-45 menit tanpa berhenti,yang dilakukan 3-4 kali dalam seminggu.Sangat baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan kebugaran umum pemain.
  2. Program Latihan Senam

    Bentu-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus mendapat perhatian.Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk memperkuat bagian tubuh atas bawah yang dilakukan secara bergantian.
  3. Program Latihan Loncat Tali

    Latihan ini sangat baik untuk membina daya tahan,kelincahankaki,dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat.Proses latihan dapat dilakukan dengan loncat satu kaki secara bergantian,loncat dua kaki dan masih banyak bentuk variasinya.
  4. Program Latihan Pemanasan

    Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi latihan pemanasan yang benar dan betul.Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar akan memberikan pengaruh positif pada proses kerja organ tubuh,mekanisme peredaran darah dan pernapasan.Semua itu akan berpengaruh langsung untuk kerja berat selanjutnya.Selain itu sangat penting untuk menghindari terjadinya cidera otot,persendian dan fungsi tubuh lainnya.
    Latihan pemanasan biasanya dpat berbentuk :

    *) Lari pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat paha/lutut,lari mundur,lari maju dan kesamping.

    *) Melakukan gerakan-gerakan senam yang bersifat meregang otot tungkai,paha belakang,depan,lengan,pergelangan kaki,pinggang,otot bahu dan lain-lain.

    *) Kualitas peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai tersa terjadi proses peregangan pada bagian otot dan persendian yang dilatih.Hindari melakukan gerakan sentak,yang dapat menyebabkan rasa sakit pada otot atau persendian

  5. Latihan Pendinginan

    Latihan ini dilkukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar bagian otot yang bekerja tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku.Bentuk latihannya adalah senam dan gerakan meregang.Kulaitas latihan meregang,khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan,pinggang ,punggung,otot lengan,bahu,dada dan berbagai persendian tubuh harus dicermati betul.

SISTEM PELATIHAN KHUSUS

Pelatihan fisik bulu tangkis dituntut untuk mengetahui dan memahami secara spesifik kebutuhan gerak olahraga ini,bahakan harus mendalami makna proses kerja otot,sistem energi,dan mekanisme gerak yang etrjadi dalam permainan bulu tangkis.Bentuk-bentuk latihan fisik khusus yang harus dilakukan oleh seorang pebulu tangkis adalah sebagai berikut:

1.      Latihan Daya Tahan (Aerobik dan Anaerobik )

Kemampuan daya tahan dan stamina dpat dilakukan melalui kegiatan lari dan gerakan-gerakan lain yang memiliki nilai aerobik.Biasakan pemain menyenangi latihan lari selama 40-60 menit denga kecepatan yang bervariasi.Tujuan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik dan daya tahan otot.

Selanjutnya proses latihan ini ditingkatkan kualitas frekuensi,intensitas dan kecepatan yang akan berpengaruh terjadinya proses anaerobik (stamina pemain).Artinya pemain itu ampu bergerak cepat dalam tempo lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan harmonis.


2.      Latihan Kekuatan

Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kekuatan ini adalah berlatih menggunakan beban atau dengan kata lain latihan beban (weight training).Sebaiknya sebelum melakukan program latihan beban sesungguhnya disarankan agar pemain lebih dulu mengenal berbagai bentuk gerakan seperti :

*) Mendorong (push-up,pull up)

*) Bangun tidur,angkat kaki

*) Memperkuat otot punggung dan pinggang

*) Jongkok berdiri untuk membina kekuatan tungkai,loncat-loncat ditempat atau sambil bergerak.
Latihan menggunakan beban sangat dianjurkan untuk tidak melakukan atau berlatih loncat ditempat yang keras karena akan berdampak tidak baik terjadinya sakit,cidera pada bagian lutut dan pinggang.


3.      Latihan Kecepatan

Cara untuk bergerak cepat adalah melatih kecepayan tungkai/kaki.Aspek kecepatan dalam bulu tangkis juga bermakna pemain harus cekatan dalam mengubah arah gerakan denga tiba-tiba,tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh.Bentuk-bentuk latihan ini antara lain :

*) Lari cepat dalam jarak dekat
*) Lari bolak-balik,jarak enam meter
*) Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban,rintangan,dll.
*) Jongkok-beridri dan ikuti lari cepat dalam jarak dekat pula


4.      Latihan Kelenturan atau Fleksibilitas

Fleksibilitas adalah sebuah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasai oleh setiap pemain bulu tangkis.Dengan karakteristik gerak serba cepat,kuat,luws tapi tetap bertenaga,pembinaan kelenturan tubuh harus mendapat perhatian yang khusus.

Latihan fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup.Orang yang kurang lentur rentan mengalami cedera dibagian otot dan daerah persendian.Di samping itu gerakannya cenderung kaku sehingga banyak menggunakan energi,kurang harmonis,kurang rileks,dan tidak efisien

Latihan-latihan peregangan dengan kualitas gerakan yang benar memacu komponen otot dan persendian mengalami peregangan yang optimal.Oleh karena itu fleksibilitas ini harus dilatih dengan tekun dan sistematis.


Sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Bermain Gateball

A.     Cara Bermain Gateball Peralatan yang diperlukan dalam permainan olahraga Gateball terdiri dari : 1.       Lapangan Stick / Tongkat pemukul 2.       Bola, 3.       Gate/ gawang, 4.       Goal Pole, 5.       Dan beberapa perlengkapan lainnya. 1.       Lapangan : Lapangan Gateball berbentuk 4 (empat) persegi panjang dengan ukuran garis dalam 15 x 20 meter atau 20 x 25 meter.Permukaan datar, bebas dari rintangan bisa dilakukan diatas permukaan tanah biasa, tanah berumput, atau rumput buatan/karpet di dalam Hall.Jarak garis dalam dan garis luar 1 meter sejajar dengan garis dalam.Sudut-sudutyang terbentuk oleh garis dalam (inside line) disebut sudut 1, 2, 3, dan 4. Sedangkan area start adalah 2 meter pada garis 4 yaitu dengan jarak 1 meter dari sudut 1 meter dari sudut 1 hingga meter ke-3 dari sudut 1 (lihat gambar) 2.       Stick/Tongkat pemukul Stick/tongkat pemukul berbentuk T terdiri dari batang dan kepala, tidak ada batasan berat. Kepalanya te

Makalah Ketrampilan Dasar Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). Nama permainan yang diciptakan diberi nama “volley ball” artinya kurang lebih mem-volibola pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Dalam permainan bola voli terdapat teknik-teknik dasarnya. Teknik dasar merupakan salah satu faktor utama yang dapat mengukur tingkat kemahiran seseorang dalam bermain bola voli selain faktor kondisi fisik, mental seorang pemain dan penyusunan strategi. Oleh karena itu setiap pemain wajib mengetahui teknik-teknik dasar dan mempelajarinya. Jika di dalam sebuah tim semua pemain mempunyai teknik dasar yang baik. Hal ini dapat dipastikan bahwa tim tersebut mempunyai kekuatan dan kualitas tim yang bagus. Tujuan permainan bola voli adalah memperag

Hakikat Pendidikan Jasmani

PENDIDIKAN JASMANI             Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional (Kurikulum penjaskes 2004). Pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, pengetahuan, perilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri sebagai pelaku dan menghargai manfaat aktivitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup sehat seseorang sehingga akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup yang aktif (Depdiknas, 2004: 2). Menurut Eddy Suparman (2000:1) pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruha